CERPEN - PANGERAN BAU APEK
Ini cerpen pertamaku. Aku buat saat lulus kelas 6 SD mau naik SMP. Tapi baru di revise pas kelas 1 SMP'nya. Hoho.. Sahabat blogger yang kece2.. Simak cerpen ku yang aneh ini yaa.. :D
29 Agustus 2007
29 Agustus 2007
PANGERAN BAU APEK
Pada
zaman dahulu di istana yang sangat megah,yang dipimpin oleh seorang raja yang
bernama raja PATRIX. Hiduplah seorang pangeran yang bernama Pangeran David.
Raja Patrix memimpin dengan adil dan bijaksana. Karena itu rakyatnya hidup
damai dan makmur. Pangeran David adalah
pangeran yang sangat tampan dan juga suka membantu orang bila sedang mengalami
kesusahan. Namun dia mempunyai sifat pemalas. Karena sangat pemelasnya dia
jarang sekali mandi,dia hanya mandi seminggu sekali sehingga baunya sangat
apek. Dia tidak dapat merubah sikapnya yang sudah ada sejak ia masih kecil.
Walaupun orang tuanya selalu menasehati,tetap saja ia menolak bahkan ia malah
menangis jika disuru mandi.
Suatu
hari Raja Patrix berkunjung ke negara tetangga untuk menemui Raja Edward. Karena
Raja Patrix sudah lama tidak menemui Raja Edward. Mereka berbincang-bincang
mengenai anak-anak mereka yang beranjak dewasa. Mereka hendak menjodohkan putra
dan puteri mereka. Akhirnya Raja Patrix dan Raja Edward membuat kesepakatan
agar putra Raja Patrix (Pangeran David) juga putri Raja Edward (Putri Adelina)
dipertemukan di taman istana Raja Patrix,agar mareka saling mengenal dahulu
sebelum menikah. Dengan begitu pasti Pangeran David dan Putri Adelina jatuh
cinta pada pandangan pertama. Mereka akan dipertemukan 3 hari kemudian .
Akhirnya hari yang
ditunggu-tunggu pun tiba. Sebelum Raja Edward tiba. Ibunda Pangeran David
menyuruhnya untuk mandi,tetapi David menolak karena 4 hari yang lalu ia baru
mandi. Ibunda Pangeran sangat cemas. Bagaimana jika Putri Adelina menolak Pangeran David
karena baunya yang sangat apek?
Putri Adelina dan Ayahnya pun tiba, mau tak mau Pangeran
David pun dipertemukan dengan Putri Adelina.
Ternyata memang benar, mereka jatuh cinta pada pandangan
pertama. Mereka duduk-duduk di taman belakang halaman kerajaan. Saat Putri
Adelina bersanding bersama Pangeran David, ia mencium bau tak sedap, lalu
bertanya kepada David.
“Kamu cium sesuatu nggak?”
“Cium apa? Aku maunya cium kamu, kamu mau nggak jadi
pacarku?” Kata Pangeran David .
“Ih.. seriusan! Kamu belum mandi ya?!” Pandangan Putri
Adelina sangat tajam.
“Eh.. engg... Iyaa.. Aku belum mandi.” Pangeran David
nyengir.
“Berapa hari?”
“Udah hampir seminggu ini. Kenapa? Aku bau ya?”
“Ha? Hampir seminggu? Udah ah aku gak mau deket-deket
kamu, kita putus!”
“Putus? Emang kapan kita jadian?” Pangeran David bingung.
“Barusan! Dan sekarang kita udahan aja!” kata Putri
Adelina, lalu bergegas pergi.
“Adel, tunggu!!! Aku janji bakal sering-sering mandi! Aku
janji mau mandi tiap hari, demi kamu Adel!!!” Teriak Pangeran David.
“Sungguh?” Kata Putri Adelina.
“Iya Adel.. Demi kamu..” Kata Pangeran David meyakinkan.
“Oke.. kita balikan..” Kata Putri Adelina.
“Nggak mau, aku mau menikah dengan kamu, maukah kamu
menikah dengan ku Adel?” Tanya Pangeran David penuh keyakinan.
“E’em.. mau.. Eh.. Iya..” Jawab Putri Adelina.
Raja
Patrix dan Sang Ratu juga Raja Edward yang sedari tadi nguping pun akhirnya
menangis terharu. Pangeran David dan Putri Adelina pun menikah. Dan akhirnya
mereka idup bahagia selamanya.
The End
Komentar
Posting Komentar