Ekspedisi Ghost Busters di RS. Kartika

Bandar Lampung25 Oktober 2014

Ngantuk..Ngantuk.. Ngantuk! Rasanya pengen ngeganjel matanya pakek sapu lidi (pasang tampang blo'on sambil ngbayangin gmna cara ganjelnya.)
Capek, lemes,lesu, lunglai, lemah, tak berdaya. Buka pintu kamar kosan, lalu mendadak bengong. Niat awalnya pas sampai pengen segera rebahan, tapi pulang2 masih harus beresin tempat tidur, karena banyak barang2 yang gak penting berserakan disitu. Sambil merem melek aku coba rapihin satu persatu. Sedangkan si gembul yang gak sabar lagi nungguin kasur beres, akhirnya dia pun sudah tepar dilantai sama bantal hello kitty pink nya. Ohh Gosshh! -.-"

Setelah kamar agak sedikit enak diliat, aduuuuh pengennya langsung tidur kayak yang dilantaiitu tuuh! Ugh, mandi dulu nggak yaa.. Hmm.. Rasanya aku begitu bimbang ketikalagi-lagi dihadapkan pada 2 pilihan terberat dalam hidupku ini. Setelah menimbang nimbang untung dan ruginya, akhirnya kuputuskan untuk mandi.Segarnyaaaa..!
Setelah aku merasa diriku cantik banget, aku coba pejamkan mata, tapi nggak bisa, ngantukku hilang dibilas air dingin tadi. Aku heran padahal semalaman suntuk hingga detikini (tepat jam 9 pagi),  aku nggak tidur sama sekali. Berhubung aku bingung karena nggak ada kerjaan, finally I try to recall all my activities lastnight with all my pals.

Rencana ini datangnya mendadak selepas pulang kampus sore tadi. Aku, my sister bersamakawan2 Ghost Busters (Haseeek! kedengerannya serem coy!) berniat melakukan ekspedisi kedua kami di rumah sakit Kartika di Garuntang Bandar Lampung yang konon katanya sangat angker. Rumah sakit yang sudah terbengkalai sejak tahun 2000'an silam, yang menurut cerita rumah sakit ini ditinggalkan karena mengalami kebangkrutan lalu dibiarkan begitu saja. Baru dua hari yang lalu kami kesana, tapi belum ada hasil. Kami masih penasaran, sehingga kami berniat untuk mencobanya lagi. Kalau aku sih ikut aja, tapi nggak masuk kedalam karena sedang mens. Masih agak ngeri, apalagi orang2 sekitar situ bilang, kalau lagi mens atau bulan itu dia belum mens, dilarang masuk, dan juga kalau mau masuk yang punya rambut panjang harus diikat. Sebenarnya aku tidak meyakini kepercayaan2 seperti itu, percayalah hanya pada ke-Maha Besaran Allah SWT. Disitu aku berpikir keras, aku dihadapkan pada hal terberat dalam hidupku. Ah akhirnya aku tetap putuskan tetap nggak ingin masuk, daripada kenapa2, mending nggak usah sama sekali!

Kami membawa rombongan 28 orang, hampir 3 kali lipat lebih banyak dari ekspedisi kemarin yang hanya 10 orang. Mereka bukan hanya teman2 ku, tapi juga teman-temannya temanku.
Kami dibagi menjadi beberapa kloter, satu kloter terdiri dari 7-8 orang, sehingga kami masuk secara bergantian, tapi catet "kecuali aku"! Kamera dan handycam sudah disiapkan. Kloter pertama masuk sekitar pukul 23:45 WIB. Aku hanya menunggu diluar bersama si kece2 yang sok-sok'an ikut tapi gak berani masuk, sisil, fitri unyil,elis, dkk. Beberapa waktu kemudian mereka keluar, namun tidak ada hasil, begitu seterusnya hingga kloter ke 3. Lalu kloter ke 4, mysister, neli, sansan, kak Doni dan kakak2 mapala termasuk kak Farid, masuk. Lumayan lama mereka di dalam sana. Tiba2 my sister dan yang lain berlarian keluar. Neli menangis. Aha! Ternyata kloter terakhir sukses. Dari cerita mereka, banyak sekali penampakan yang mereka lihat, karena pada kloter terakhir ini, mereka masuk kedalam 2 lorong terlarang yang memang tidak boleh di lewati.Termasuk kamar penguburan janin bekas aborsi, yang katanya seluruh lantainya pasir karena memang sengaja dibuat seperti itu untuk mempermudah menguburkanjanin2 hasil aborsi tersebut.

My sister, Ita melihat penampakan kuntilanak sedang bersandar di pintu ruangan pojok setelah ruang laboratorium. Lalu di plafon2 bolong di samping ruangan bayi juga terlihat sosok laki-laki hitam legam, matanya kecil dan merah seperti laser sedang memandanginya yang kelihatan seperti merangkak di atas kayu2 di langit2 pada lorong terlarang, 3 kali Ita melihatnya makhluk itu belum juga pergi, Itapun yang ketakutan langsung memeluk orang didepannya.
Lalu Neli yang paling berani jadi Objek foto, masuk ke ruangan bayi tapi seketika pula ia larikeluar lalu menangis, sosok kuntilanak di pojok ruangan itu terlihat olehnya.
Melewati ruang antara lorong terlarang dan ruangan bayi, Ita dan neli juga sama2 melihat seorang wanita berbaju putih berambut panjang sedang duduk diatas kursi.
Kak Taufik yang telinganya disentil entah dengan siapa, juga salah satu kakak mapala yang tiba2 terbirit2 keluar dari salah satu ruangan. Lalu kamera yang tiba2 tidak berfungsi saat mencoba memfoto di salah satu ruangan, kemudian Sansan yang sangat ingin keluar, sudah tidak kuat lagi karena pinggangnya terasa sangat berat sepertidiikat. Mereka bilang udara diruangan pada lorong2 terakhir itu sangat panas,padahal sore itu baru hujan, semua ventilasipun juga terbuka, jadi barang  mustahil jika hawa disana mendadak panas.

Mereka keluar rumah sakit itu dengan keringat bercucuran. Aku yang memperhatikan mereka sedikit takjub. Wow ternyata yang begitu memang benar2 ada! Haruskah ekspedisi berikutnya aku yang membuktikannya sendiri? Aduh.. Aku pun bergidik sendiri membayangkannya. Beranikah aku?
Setelah dari rumah sakit Kartika, sekitar pukul 02:00 dini hari, kami memutuskan untuk pergi ke rumah Kapal di Lungsir, yang juga tak kalah angker dengan rumah sakit Kartika, tapi tak ada seorangpun dari kami yang berani masuk, karena masyarakat sekitar bilang di dalamnya ada orang gila bawa golok, yang malah lebih menyeramkan daripada hantunya sendiri. Akhirnya kami pulang ke kampus kami,UBL. Setelah berunding sekitar 1 jam'an, kami memutuskan untuk pergi ramai2 kepantai Kelapa Rapat untuk menghabiskan malam ini. Kami berangkat pukul 03:00dini hari. Perjalanan kurang lebih 1,5 jam menuju pantai dengan pemandangan gelap gulita dan dingin yang menggigit kulit. Brrrrrr..

Wah wah, belumpernah aku segila ini seumur hidupku yang sudah hampir 21 tahun ini apalagi aku wanita. Ckckck..

Sedari tadi akumenatap langit2 kamar diatasku sambil me-recall kembali pengalaman ku semalaman, seperti layar teater bioskop yang sedang memutar filmnya. Lalu perlahan pandanganku mulai kabur dan aku pun terlelap..

To be continued....




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Backstubbing? Senyumin aja :)

Demo Ahok, Permainan Politik!