Backstubbing? Senyumin aja :)

Bandar Lampung, 27 November 2014

Ingin tidak mendengarkan, tapi mendengar
Ingin tutup telinga, takut dibilang tak peka
Ingin berhenti bicara karena takut dosa, tapi tak bisa

Mulutmu harimaumu! Kalau tidak dipakai untuk gosip, mengata-ngatai orang, membuat berita palsu, atau mengkambing hitamkan, sampai mengkerbau gulingkan seorang hidup-hidup sepertinya kurang afdhol.
Rasanya jadi serba salah..  Tapi kalau mau dipikir-pikir yaa memang segala sesuatu yang merugikan seseorang baik dari segi fisik, psikis maupun financial semuanya salah toh..

Nggak bisa dipungkiri kalau manusia itu tempatnya salah dan khilaf, juga tampungan dosa-dosa. Dari dosa yang sekecil bakteri pembusuk escherichia coli di usus besar kita sampai sebesar perut sixpack’nya ITA kalau abis kalap makan atau perut bundarnya mbak san-san kalo lagi berkoar-koar mendengungkan tentang principle of diet’nya yang berjudul “DIET ITU NGGAK USAH MAKSA, KALO LAPER YA MAKAN!”(So, berasa satu-satunya hal tebesar di dunia ini hanyalah perut mereka :I).
Yaa.. Lupakan soal perut buncit,perut bundar, perut segitiga atau perut kotak-kotaknya Om Bud (Loh.. kok malah ke Om Bud? Hehe sorry yaa Bhante, sambil cari inspirasi nih :D).

Ngomong-ngomong soal perut, ada hal lain yang lebih penting dari itu, lebih hangat dan aktual untuk diperbincangkan dewasa ini. Yaitu face! Anak bahasa inggris semester 5 Universitas Bandar Lampung angkatan 2012 menyebutnya “muka”,bahasa gaulnya “BACKSTUBBING”, bahasa kece’nya “MUKA DUA”.
Entah dari mana datangnya ungkapan “muka dua” ini, tapi jelaslah kata ini mengandung majas sinestesia, sarkasme, hiperbola, alegori, dkk yang pokoknya artinya itu secara implied meaning NEGATIVE! Bukan hanya negative untuk arti kata itu sendiri tapi juga untuk para penyandang ungkapan cacat tersebut.

Tak usah saling menyalahkan. Mungkin kebanyakan dari kita pun pernah setidaknya sekali seumur hidup menyandang cap/ julukan “muka dua” di muka kita, termasuk si penulis sendiripun pernah melakukannya, terutama pas tiap beli nasi telor ceplok tempat bu kos yang juga muka dua kebetulan juga berbadan dua, penulis berlagak pura-pura baik padahal dalam hati ngata-ngata-in.Astaghfirullah..

Sebenarnya wajar-wajar saja bermuka dua bermulut manis, kadang tujuannya malah untuk kebaikan, contohnya mungkin seperti ingin saling menghindari permusuhan, pertengkaran atau hanya sekedar ingin menyenangkan seseorang—meskipun apapun itu—caranya kurang tepat. Tapi bisa jadi juga ada udang di balik batu, ada maksud terselubung yang disisi satu ingin terlihat manis di depan orang yang kiranya bisa memberikannya manfaat, tapi disisi lain juga menjelek-jelekkan rival-nya yang kiranya bisa menghambat atau mengancam keeksistensian-nya atau seperti yang sudah penulis bilang tadi “mengkambing hitamkan bahkan mengkerbau gulingkan seseorang tak bersalah secara hidup-hidup”. Nah, ini baru yang namanya tidak wajar, lebih tepatnya KURANG AJAR! Gebukin aja yok rame-rame!!!!

Eiitss tapi caranya bukan gitu..

Bagaimana cara menghadapi orangseperti ini?

Para jonggol-jonggol sekalian yang saya sayangi dan saya banggakan. Ternyata caranya adalah kita hanya perlu CTA (Cukup Tau Aja), selebihnya “IGNORE IT!!!” Abaikan.. berikan saja senyuman. Karena semakin dipikir bakal semakin dosa dan juga buang-buang energi kita, sebab secara tidak langsung ketika hati kita sedang terbakar akibat ulahnya, kita akan semakin sibuk memikirkan dan memaki-maki-nya—meski hanya dalam hati tetap saja bikin habis energi, padahal diluar sana dia sedang senang-senang diatas penderitaan kita. Ya kan? Siapa tahu?

Doakan saja yang terbaik untuk makhluk-makhluk ber-julukkan “backstubbing” itu, semoga bisa segera lekas sembuh dan diberikan kesadaran juga hidayah oleh Tuhan. Tak usah melakukan pembelaan-pun kelak seluruh isi alam ini juga akan tau siapa dia dan siapa kita sebenarnya. Jadi jangan takut kena fitnah—toh kata Bunda—fitnah juga nggak bikin kita lecet-lecet. Percaya saja bahwa Allah Maha Melihat dan Mendengar, semua akan terungkap pada waktunya.

Sekian

written by: Kiky anak Bunda :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demo Ahok, Permainan Politik!

Ekspedisi Ghost Busters di RS. Kartika