sahabat
Metro, Selasa, 24 Juli 2012
SAHABAT..
Ketika aku menyadari bahwa kamu tak lagi berada
disampingku,
Khayalan itu hadir dalam benakku.
Apa kita masih bisa seperti dulu?
Susah senang,
berbagi bersama,
Tidakkah kamu ingat masa-masa itu?
Mungkin kamu melupakannya sahabat..
Tapi aku?
Aku tak akan pernah melupakan semuanya.
Selalu terngiang..
Terekam indah dalam ingatan.
Dan melekat erat dalam hati dan jiwaku.
Sepertinya kamu telah menemukan kehidupan barumu
yang lebih menyenangkan..
Sekarang kamu sudah mendapatkan semua yang kamu
inginkan.
Termasuk “sahabat baru” dalam hidupmu..
Tingkah lakumu, sorot mata tajam dan setiap bait kalimat yang keluar dari mulutmu
Semuanya buat aku sadar
Kamu sudah tak butuhkan aku.
Tiada artinya lagi namaku dalam diary hidupmu.
Dulu..
Saat kamu merasa kesepian,
Kamu panggil namaku..
Saat kamu butuhkan seseorang tuk temani kamu..
Kamu panggil namaku
Saat kamu merasa sendiri dan tiada orang yang
memperdulikanmu..
Kamu panggil namaku..
Dan dengan senang hati aku melakukannya..
BUAT KAMU..
Sekarang..
Bagaimanakah seorang aku dalam hidup seorang kamu?
Masih berartikah seorang aku dalam hidup seorang
kamu?
“Tidak!”
Hati kecilku berkata-kata..
Berbisik dalam diam..
Sebersit kekecewaan mulai singgah di hati ini.
Menyakitkan..
Tapi tak apa..
Anggaplah hatiku seperti baja.
Tetap kokoh meski dihujam ribuan belati
sekalipun..
Bukankah selama ini memang begitu?
Hmm.. kuharap suatu saat nanti kamu sadari
keberadaanku..
Jikalau tidak.. aku tak kan risau..
Karena aku percaya Allah telah mengatur
segalanya..
Termasuk “alur persahabatan” kita..
Namun.. ada sebaris kalimat yang masih terbuku
dalam hati,
Yang ingin aku ucapkan bersama iringan doa-doa ku
untukmu..
Jangan ada air mata lagi jatuh dipipimu, karena
aku tak bisa menghapusnya seperti dulu..
Aku ingin kamu selalu bahagia..
Dan tersenyumlah..
Semoga ALLAH senantiasa menjaga setiap langkahmu..
“Aku rindukan kamu SAHABATKU..”
Komentar
Posting Komentar