Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Letting Someone Go

Bandar Lampung, 10 November 2016 It's painful to hardly say a goodbye to a person you won't let go, but it's more painful that you ask them to stay when they don't deserve to.  Most people do experience walking the shoes at that situation.  The sweet moments you had causes you hard to let go.  Wake up, we never been taught at school that past and present are alike.  When you get so upset and sad, you keep believing that your happiness will soon come at a perfect time after all those sadness.  People just change, it is a real life, it isn't a fairytale. You fall to finally get up.  We live to learn new things almost everyday.  Be free, be grateful, and be happy.  He who are meant to be yours, never in a million years will be for somebody else's.

Demo Ahok, Permainan Politik!

Gambar
Bandar Lampung, 4 November 2016 Kalau saya kurang setuju dengan aksi demonstrasi yang seperti ini, apa saya termasuk golongan orang kafir?  Lagipula selama dia memimpin, dia tidak mencabut hak2 orang muslim, toleransinya juga ditunjukkan dengan membangun masjid dan menghormati hak2 orang muslim. Kalau dia bilang kita sudah dibodohi oleh salah satu ayat suci Al-Qur'an, itu karena dia bukan muslim dan tidak mengerti apa2 tentang Islam. Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar. Kalaupun ada yang menistakan Al-Qur'an, biarlah Allah yang memberinya adzab, jika tidak di dunia, maka di akhirat, lalu serahkan kasusnya kepada penegak hukum. Kita yang umat Islam kenyataannya juga tidak bodoh dan merasa dibodohi kan? Laporan juga sedang diproses, orang yang bersangkutan juga sudah pasrah minta maaf. Terus mau apa lagi? Selama ini sepertinya dia juga sudah bekerja dengan cukup baik dan membantu aparatur negara memberantas kasus korupsi. Belum tentu kita yang berdemo dan mengaku menj

Little Story about Our Little "Kun"

Gambar
QIQY AMALIA · TUESDAY, 19 JULY 2016 Kita semua pasti tau betapa sakitnya perpisahan. Mungkin itu jg merupakan hal terburuk dalam hidup. Mereka datang dan pergi, ada yang singgah sebentar di hati kita, ada yang menetap selamanya dan meninggalkan jejak yang tak pernah hilang yang tidak akan pernah membuat kita sama seperti kita yang dulu. Mereka yang membekas dihati kita setelah perpisahan itu menyisakan lubang2 kecil dan besar di dalam hati, tergantung seberapa berartinya sesuatu tersebut dalam hidup kita. Apakah itu berarti hidup ini tak lebih dari badai yang setiap kali menyapu habis apa yang sebelumnya ada, dan meninggalkan sesuatu yang gundul dan tak dapat dikenali? Setiap kali kenangan itu muncul, kadang kita mencoba melarikan diri dari kesedihan akibat perpisahan itu. Tetapi tentu saja kita tak bisa melarikan diri dari kesedihan yang ada dalam diri kita. Hidup dan eksistensi manusia di muka bumi sama tidak stabilnya seperti aliran sungai, berubah terus. Tetapi kenangan? Ia